Pengalaman ketika liburan

Minggu, 27 Juli 2014

Sejak liburan telah tiba saya merasa senang sekali . Pada waktu itu liburan di bulan ramadhan saya sangat menikmatinya , satu minggu menjelang lebaran saya dan keluarga pergi berbelanja untuk membeli pakaian di hari raya . pada waktu itu saya merasa bersyukur karena bisa membeli pakaiaan untuk di pakai di hari raya .
Di hari itu saya merasa sangat bahagia dan  sedih . keesokan harinya saya dan keluarga pergi  ke kota samarinda yang jaraknya lumayan jauh dan sangat melelahkan . sesampainya disana banyak sanak saudara yang menjumpai kami , dan kami mulai bermaafan . setelah itu saya merasa letih dan lelah sekali , sehingga saya tertidur lelap .
  keesokan harinya saya dan keluarga besar saya pergi ke tepian . indahnya area sekitar  di sana , saya pun merasa terkejut karena sudah lama tak berkunjung ke tepian sungai mahakam . di sana kami bermain-main di taman, setelah bermain kami terasa lapar dan kami membeli ikan bakar , ikan bakar disana enak dan nikmat . setelah selesai bermain dan makan kami pun membeli oleh-oleh . setelah semuanya selesai kami pun bergegas untuk pulang . sesampainya di rumah nenek saya lelah dan sejenak beristirahat hingga esok pun datang .

  hari demi hari silih berganti ,liburan pun telah selesai , saya sangat menikmati liburan kali ini . saya sangat bersyukur karena bisa berkumpul bersama keluarga , kemudian kami pun kembali pulang ke balikpapan . dalam liburan kali ini merupakan pengalaman yang sangat mengesankan .

Remaja Berubah Ketika Negara Api Menyerang

Selasa, 24 Juni 2014

Remaja kita semakin menghawatirkan. Hal itu ditandai dengan naiknya grafik jumlah kenakalan remaja setiap tahun dan seringnya kenakalan remaja mendominasi pemberitaan media massa.
Di Banten, ada sekelompok pelajar SMK yang diamankan polisi karena terlibat tawuran di kawasan terminal Kadubanen dengan pelajar SMK Pertanian. Dari tangan mereka ditemukan gir pantai, senjata tajam dan bom Molotov.
Ditambah lagi dengan kenakalan-kenakalan remaja yang lainnya yang mewarnai keseharian hidup mereka. Diantaranya penyalahgunaan narkoba, akses media porno, seks bebas,geng motor dan kenkalan remaja lainnya. Hal itu menjadi perkara yang lumrah dikalangan remaja saat ini, bahkan istilah kenakalan lebih cenderung kepada kriminalitas, Padahal remaja merupakan generasi penerus yang akan menerima tongkat estafet kebangkitan umat.
Jelas sekali bahwa peristiwa ini semakin menguatkan sistem pendidikan kita gagal mencetak para siswa yang soleh dan bermental pejuang. Yang ada malah para siswa yang gemar berkelahi, otaknya mesum, dan tidak bisa mengontrol dirinya, yang mereka kedepankan hanya hawa nafsu. Inilah produk dari penerapan sistem kapitalisme yang mengagungkan kebebasan individu dalam hal berperilaku. Kebebasan individu lahir dari keyakinan/akidah sekulerisme yang meniadakan peran Sang Pencipta untuk mengatur kehidupan. Manusialah yang berhak menbuat aturan.
Kita sepakat bahwa kenakalan remaja ini perlu mendapatkan perhatian. Masa remaja mnyimpan potensi yang sangat besar. Pertama, peran keluarga. Dari keluargalah penanaman nilai-nilai agama dimulai. Anak-anak disadarkan bahwa dia diciptakab di dunia ini dengan tujuan yang khusus, yakni taqwa. Kedua, lingkungan. Masyarakat perlu ikut andil dalam menjaga lingkungan sekitarnya dari hal-hal yang dapat merusak moral remaja. Sikap individualis dan apatis harus dibuang jauh. Tindakan amar ma’ruf nahyi munkar tudak boleh disepelekan. Ketiga, peran negara. Perlu ada regulasi atau kebijakan yang menjaga remaja kita. Dari mulai siaran media, lingkungan, pendidikan. Bahkan peran Negara inilah yang paling penting, karena Negara memeiliki seperangkat aparat dan wewenang yang seharusnya mencegah remaja dari kriminalitas.
Kita pun harus menyadari bahwa masalah ini adalah efek domino dari sistem kapitalisme yang diterapkan di Negara ini. Persoalan ekonomi, politik, hukum, pendidikan, sosial, semuanya adalah mata rantai yang saling berkaitan. Karena itu upaya jangka panjang yang tak boleh terlupakan adalah mengganti sistem di negera ini dengan sisstem yang lebih baik.